Pertarna, bahwa sejak di Sekolah Dasar,
tepatnya di Hollandsch Inlandshe Shoot (HIS), sekolah dasar 'modern' yang
didirikan oleh pemerintah Belanda,
Harun Nasution sangat tertarik dengan
ilmu alam dan sejarah. Ia bercita-cita menjadi guru bila besar nanti. Cita-citanya
ini baru tercapai pada saat Harun Nasution kembali ke tanah air setelah selesai
menempuh studinya pada Program
Strata 3 (S-3/DR)
dari McGill University, Montreal
Canada. Di tanah air, Harun Nasution bertugas sebagai dosen hingga menjadi rektor
pada Institut Agama Islam
Negeri (IAIN) Syarif
Hidayatullah Jakarta yang
sejak Mei 2002 berubah menjadi Universitas Negeri
Jakarta (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
Kedua, selama masa tugasnya sebagai dosen
dan rektor di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dapat diduga Harun memiliki
gagasan dan pemikiran dalam bidang pendidikan agama Islam. Dugaan
ini dapat dilihat
indikasinya pada adanya
perubahan di IAIN
Syarif Hidayatullah Jakarta ke arah yang lebih maju dari keadaan
sebelumnya. Dugaan ini perlu dibuktikan lebih lanjut berdasarkan bukti-bukti
yang objektif dan meyakinkan.
Ketiga,
setelah selesai melaksanakan tugasnya
sebagai Rektor IAIN
Syarif Hidayatullah Jakarta
(1973-1982) selama kurang lebih
Sembilan tahun, Harun Nasution menghabiskan masa
tuanya hingga wafat
sebagai guru besar
dan sekaligus Direktur Pascasarjana IAIN Syarif
Hidayatullah Jakarta. Melalui upayanya yang penuh ketekunan, perhatian dan
keikhlasan dalam membina dan
mengelola Pascasarjana, Harun
Nasution berhasil
melahirkan ratusan doctor
dalam berbagai bidang
ilmu agama yang
saat ini memimpin IAIN/STAIN
yang tersebar di berbagai provinsi di Indonesia. Keberhasilannya ini tentu
didasarkan pada konsep, strategi dan upaya-upayanya dalam mendidik dan mengajar
para mahasiswanya
Keempat, dilihat dari
segi keahliannya, Harun Nasution dapat dikatakan sebagai
seorang peneliti dalam bidang Ilmu Kalam (Teologi) dan Falsafah yang handal dan
kapabel. Namun, keahliaanya dalam bidang ilmu ini bukanlah tujuan, melainkan
sebagai alas. Dengan kedua ilmu tersebut Harun Nasution ingin mendidik dan
mengubah mental masyarakat Islam yang terbelakang, jumud dan tradisional
menjadi mental masyarakat yang maju, dinamis dan rasional. Harun Nasution
begitu yakin, bahwa untuk membawa kemajuan bangsa dan Negara, terlebih dahulu
harus dilakukan dengan mengubah sikap mentalnya.
Kelima,
dilihat dari segi
pribadinya, Harun Nasution
adalah seorang yang
taat menjalankan ibadah, berpola hidup sederhana, jujur, amanah, dan
rendah hati. Pribadi yang demikian itu merupakan salah satu sifat yang harus
dimiliki seorang pendidik
[1] Muzani, syaiful. 1995.Islam Rasional : Gagasan Dan Pemikiran Prof Dr. Harun Nasution. Mizan : Bandung.
No comments:
Post a Comment